KASUS TRAFICKING Bandara Sam Ratulangi jadi saksi, Tim Patola gagalkan pengiriman 2 (dua) wanita Minsel yang akan dijadikan ladies kafe



Humas Polres Minsel
Tim Patola Polres Minahasa Selatan kembali mengukir prestasi fenomenal dengan membongkar dan mengungkap sindikat besar jaringan perdagangan manusia (human traficking) yang beroperasi di Wilayah Propinsi Sulawesi Utara.

Dengan upaya penyelidikan selama berhari-hari dan proses pelacakan via BTS-GPS Provider Satelite System didukung analisa intelijen, Tim Patola berhasil menggagalkan pengiriman 2 (dua) orang wanita yakni JE (Juwita / Jupe) dan IT (Inggrit). Kedua wanita tersebut rencananya akan dikirim ke Kota Tobelo Ternate untuk dipekerjakan sebagai ladies kafe.


“ Penentuan target yang akurat serta kecepatan dan ketepatan pergerakan, Tim Patola berhasil menggagalkan keberangkatan JE dan IT saat berada di Bandara Sam Ratulangi Manado, dini hari tadi (Rabu, 7/9/2016). JE (22) dan IT (29) merupakan warga Minahasa Selatan yang akan dipekerjakan sebagai ladies di salah satu kafe yang ada di Ternate. Sampai dengan saat ini kami masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan terkait adanya oknum lain yang terlibat dalam kasus ini,” kata Kasat Reskrim AKP M. Ali Taher,SH.

Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana,SH,SIK,MSi, menegaskan bahwa Tindak Pidana Human Traficking menjadi salah satu prioritas atau target segenap jajaran Polres Minsel.

“Kasus Perdagangan Manusia atau Human Traficking merupakan tindak pidana yang sangat diseriusi bahkan dijadikan target operasi segenap jajaran Polres Minsel, sejauh ini kami telah berhasil mengungkap modus, motif maupun pelaku pada beberapa kasus perdagangan manusia,” ungkap Kapolres Minsel.

Komentar