Humas Polres Minsel
Penemuan sosok mayat berjenis kelamin laki-laki menggegerkan warga Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Senin (03/12/2018).
Mayat yang kemudian diidentifikasi bernama Toni Lonteng, 50 tahun, adalah seorang tukang kayu warga jaga IV Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di saluran air Sungai Ranowangko.
Kapolres Minahasa Selatan AKBP FX. Winardi Prabowo, SIK, saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu membenarkan adanya penemuan mayat ini.
"Ditemukan pertama kali oleh saksi Joutje Ropa, 70 tahun, warga Desa Kaneyan. Saat itu saksi hendak mandi di Sungai Ranowangko, kemudian mendapati lelaki Tony Lonteng dalam posisi tertelungkup di saluran air, sudah tak bernyawa," ungkap Kapolsek.
Saksi kemudian melaporkan penemuan mayat ini ke pemerintah desa setempat yang selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian.
"Kami langsung mendatangi TKP, bersama tim medis melakukan proses identifikasi dan evakuasi," tambah Kapolsek.
Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban dan pihak keluarga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan proses otopsi.
"Dari keterangan keluarganya diketahui almarhum semasa hidup menderita sakit epilepsi," tutup Kapolsek.
Penemuan sosok mayat berjenis kelamin laki-laki menggegerkan warga Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Senin (03/12/2018).
Mayat yang kemudian diidentifikasi bernama Toni Lonteng, 50 tahun, adalah seorang tukang kayu warga jaga IV Desa Kaneyan, Kecamatan Tareran, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di saluran air Sungai Ranowangko.
Kapolres Minahasa Selatan AKBP FX. Winardi Prabowo, SIK, saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu membenarkan adanya penemuan mayat ini.
"Ditemukan pertama kali oleh saksi Joutje Ropa, 70 tahun, warga Desa Kaneyan. Saat itu saksi hendak mandi di Sungai Ranowangko, kemudian mendapati lelaki Tony Lonteng dalam posisi tertelungkup di saluran air, sudah tak bernyawa," ungkap Kapolsek.
Saksi kemudian melaporkan penemuan mayat ini ke pemerintah desa setempat yang selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian.
"Kami langsung mendatangi TKP, bersama tim medis melakukan proses identifikasi dan evakuasi," tambah Kapolsek.
Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban dan pihak keluarga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan proses otopsi.
"Dari keterangan keluarganya diketahui almarhum semasa hidup menderita sakit epilepsi," tutup Kapolsek.
Komentar
Posting Komentar