Lagi, 4 (empat) orang tersangka penganiayaan anak dibawah umur berhasil diringkus Tim Gabungan Polres Minsel



Humas Polres Minsel
Pengejaran tiada henti terhadap para pelaku penganiayaan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Touluaan Selatan, akhirnya berbuah manis. Hari ini, Jumat (15/7/2016),Tim Gabungan Patola dan Buser berhasil mengamankan lagi 4 (empat) orang tersangka yang selama ini bersembunyi di tengah hutan.


Sebagaimana diketahui, peristiwa penganiayaan anak dibawah umur terjadi di Desa Bunag Kecamatan Touluaan Selatan Kab. Mitra pada Jumat (8/7/2016), menyebabkan korban RP (Reinaldo) meninggal dunia di RS Prof. Kandow Malalayang, setelah mengalami koma akibat dikeroyok beramai-ramai oleh para tersangka. Polres Minsel pada waktu itu berhasil mengamankan 5 (lima) orang tersangka.

Hasil dari pengembangan kasus kemudian disimpulkan bahwa selain kelima tersangka tersebut, masih ada tersangka lain yang harus diamankan. Polres Minsel pun segera melakukan upaya pengejaran terhadap para tersangka yang sudah teridentifikasi sebelumnya.

Berbekal analisa intelijen dan informasi masyarakat, Tim gabungan Buser dan Patola Polres Minsel didukung unit reskrim Polsek Touluaan segera menyusuri daerah hutan yang ada di Desa Bunag. Tim gabungan pun akhirnya menemukan 4 (empat) orang tersangka yang selama ini lari dari kenyataan.

“ setelah melalui perburuan yang cukup melelahkan, akhirnya kami berhasil mengamankan 4 (empat) orang tersangka yang selama ini masuk dalam DPO atau Daftar Pencarian Orang, yaitu TP (Tony), EA (Edo), MB (Mekris) dan RA (Rexi). Para tersangka saat ini sudah diamankan di Polres Minsel untuk menjalani proses penyidikan lanjutan “ jelas Kasat Reskrim Polres Minsel AKP M. Ali Taher,SH.

Salah satu anggota Tim Patola, Bripka Michael Wongso, membeberkan perihal proses penangkapan para tersangka yang sempat membahayakan nyawa petugas.

“para tersangka ini memang cukup lihai, mereka sering berpindah-pindah tempat dari satu hutan ke hutan yang lain. Setelah memastikan lokasi keberadaan para tersangka, kami langsung melakukan pengepungan dan penyergapan. Menyadari adanya kehadiran polisi, para tersangka yang saat itu sedang tidur, langsung terbangun dan melakukan aksi mengancam petugas dengan menggunakan senjata tajam berupa parang. Namun, hari ini mungkin adalah hari sial buat mereka. Para tersangka berhasil kami lumpuhkan” ungkap Michael.

Komentar